Aktif Income

Apakah yang disebut dengan Aktif Income dan pasif Income

didalam hidup ini individu dibagi dalam beberapa criteria .
Ada yang Aktif Income
Dan Ada yang pasif Income
Disini saya akan menjelaskan mengenai pengertian apakah yang disebut Aktif Income dan Pasif Income.

Aktif Income
Aktif Income , banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari hari, yaitu kita harus bekerja dahulu baru kita bisa mendaptakan gaji atau uang.

Pasif Income
Pasif Income adalah Orang yang tidak langsung aktif bekerja tetapi tetap mendapatkan penghasilan(tidak langsung aktif dalam suatu pekerjaan tapi tetap mendapatkan hasil), contohnya pengusaha, atau pemilik perusahaan dan orang orang yang sudah menjadi senior dalam bisnis marketing dan sudah mendapatkan banyak Downline( membangun sistem usaha). Untuk hal yang demikian kebanyakan dari kita ,yaitu yang melakukan Aktif Income dari pada pasip Income.

Dan ada juga beberapa kategori yang saya ketahui diantaranya:

1. Tidak punya waktu dan tidak punya uang
2. Banyak Waktu tidak punya uang
3. Banyak Uang tidak punya waktu
4. Banyak Waktu dan banyak Uang.

Dari beberapa hal diatas , mungkin sobat mengetahui maksudnya , marilah kita ceritakan satu persatu.

Tidak punya waktu dan tidak punya uang
Tipe orang seperti ini banyak kita jumpai , seperti contohnya pekerja buruh lepas, pekerja kontrak yang gajinya pas pasan , mereka pergi pagi dari rumah , pulang petang dan bahkan pulang malam , tapi gajinya atau penghasilannya tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari hari. Inilah yang disebut tidak punya waktu dan tidak punya uang. dan penulispun masih termasuk dalam kategori ini.

Banyak Waktu tidak punya uang
Kalau yang ini bisa juga termasuk yaitu pengangguran , mereka banyak waktu luang, tetapi mereka belum mendapatkan pekerjaan, karena mencari pekerjaan dijaman sekarang ini , banyak orang yang mengatakan sulit, apalagi kita tidak punya ketrampilan dan Ijasah yang tinggi.

Banyak Uang tidak punya waktu
Mungkin kategori ini , masuk kepada orang yang super sibuk, tetapi mereka sibuknya tidak sia sia, karena uangnya banyak, tetapi mereka belum bisa menikmati keindahan hidup dari hasil yang mereka peroleh ,mereka tidak punya waktu untuk santai, selalu bekerja dan bekerja. dikarenakan mereka sibuk.

Banyak Waktu dan banyak Uang.
Inilah yang diharapkan semua orang, yaitu banyak waktu luang , banyak waktu santai ,pikiran tenang tetapi uangpun banyak , inilah yang disebut dengan pasif income (tidak langsung bekerja penghasilan tetap ada). Bisa bersantai , bisa berlibur, uangpun tetap ada.
kebanyakan adalah pengusaha, investor, pemegang saham, Distributor network marketing yg sudah berhasil membangun sistem/jaringan pemasaran.

Untuk itu, marilah kita senantiasa berusaha dan berdoa. Dan apapun hasilnya kita serahkan semuanya kepada tuhan yang maha kuasa. Amiin.

Arti passive income dan Aktif income

Aktive income adalah pendapatan yang didapat dari aktivitas kita, tanpa aktivitas itu maka pendapatan kita akan berhenti. Contohnya, seorang employee (pegawai) mendapat uang dengan mempunyai pekerjaan dan bekerja untuk orang lain atau sebuah instansi/perusahaan. Selain itu, orang self-employee (pekerja lepas) mendapat uang dengan bekerja untuk diri sendiri. Contoh riil dalam kehidupan adalah gaji yang kita terima sebagai pegawai, keuntungan yang kita peroleh dari transaksi jual beli, pendapatan seorang dokter, desainer, apapun keahlian mereka yang senantiasa menggunakan jasa mereka.

Sedangkan passive income adalah income yang didapat tanpa kita harus melakukan aktivitas. Biasanya passive income didapat dari asset yang kita bangun/investasikan sehingga asset itu menghasilkan passive income untuk kita. Misalnya seorang business owner (pemilik usaha) memiliki usaha yang menghasilkan uang, dan investor (penanam modal) mendapat uang dari berbagai investasi mereka, dengan kata lain, uang menghasilkan uang yang lebih banyak. Kita memiliki usaha atau perusahaan yang sudah bisa ditinggal dan usaha ini bisa berjalan terus tanpa tergantung pada aktivitas sebagai pemiliknya. Passive income juga didapat dari properti yang disewakan kepada orang lain, ruko (rumah kontrakan), atau apartemen. Selain itu juga deposito.

Hingga saat ini, orang banyak berpikir bahwa passive income hanya dapat dilakukan oleh orang kaya saja, misalnya konlemerat atau orang yang banyak uang sehingga bisa mendepositokan uangnya yang besar atau mereka yang bisa investasi membeli properti banyak dan sebagainya. Padahal setiap orang memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan passive income, tergantung manusianya itu sendiri sejauhmana memanfaatkan peluang ini. Dan bagi anda yang hanya memiliki modal minim tapi mengidamkan passive income disinilah tempatnya

PASIF Income By Jefferly H

Mari kita awali tulisan ini dengan sebuah pertanyaan sederhana, “Bagaimana cara memiliki passive income?”

Memiliki passive income artinya kita bisa mendapatkan uang tanpa harus bekerja.

Wah enak sekali ya kalau tanpa bekerja bisa dapat uang.

Tunggu dulu, meraih passive income bukan soal bekerja atau tidak bekerja. Memiliki passive income bukan berarti kita tidak perlu melakukan apa-apa, lalu dengan sendirinya uang datang.Untuk bisa memiliki passive income ada proses yang harus kita lalui. Tak jarang, orang harus megorbankan sesuatu terlebih dahulu supaya bisa memiliki passive income.

Sebelum membahas jawaban dari pertanyaan bagaimana cara memiliki passive income, ada baiknya kita kenali dulu apa itu passive income.

Apa Itu Passive Income?

Passive income terdiri dari dua kata, yakni passive dan income. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pasif artinya bersifat menerima saja, tidak aktif, tidak giat. Sedangkan income (pendapatan) berarti sesuatu yang kita dapatkan (dalam hal ini berupa uang). Jadi, passive income bisa kita artikan sebagai pendapatan yang kita terima tanpa perlu aktif bekerja. Singkatnya, tanpa harus aktif bekerja, kita masih bisa mendapatkan income.

Mengapa Perlu Memiliki Passive Income?

Setiap orang tentu punya alasan yang berbeda-beda mengenai mengapa mereka perlu memiliki passive income. Kendati demikian, secara umum inilah alasan mengapa kita perlu memiliki passive income. Ketika kita memiliki passive income, kita tetap bisa menghasilkan uang/pendapatan tanpa harus aktif bekerja. Artinya, waktu yang kita gunakan untuk bekerja dapat kita gunakan untuk kegiatan lain yang benar-benar kita nikmati/sukai.

Contohnya seperti saya. Saat menulis tulisan ini, saya masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Multimedia Nusantara. Usia saya 18 tahun. Saya cukup beruntung memiliki passive income di usia yang masih amat muda. Ketika saya berhasil memiliki sumber passive income, saya bisa mendapatkan uang tanpa harus aktif bekerja. Nah, uangnya tadi dapat saya gunakan untuk menabung, untuk berinvestasi, termasuk juga untuk membiayai pendidikan saya. Dengan passive income ini, saya tidak harus bekerja secara aktif untuk mendapatkan uang. Alhasil waktu yang seharusnya saya gunakan untuk bekerja dapat saya gunakan untuk pendidikan.

Saya masih bisa kuliah sambil bisnis tetap berjalan.

Jika Anda adalah seorang ibu rumah tangga, akan sangat baik apabila Anda juga bisa memiliki passive income. Mengapa? Karena Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan tanpa harus aktif bekerja di luar sana. Anda tidak perlu meninggalkan anak-anak dan  Anda tetap bisa menghasilkan uang meski Anda sedang berada di rumah.

Atau barangkali Anda ingin pensiun dini. Jika Anda ingin pensiun dini maka Anda perlu memiliki passive income. Mengapa? Karena ketika Anda memiliki passive income, passive income tadilah yang akan menghasilkan uang untuk membiayai hidup Anda. Anda tidak harus tetap bekerja, tetapi ada passive income yang jadi sumber uang untuk pembiayaan hidup Anda.

Bagaimana Cara Supaya Memiliki Passive Income?

Passive income terjadi ketika kita mendapatkan uang tanpa harus bekerja secara aktif. Nah, supaya bisa tetap mendapatkan uang tanpa perlu bekerja secara aktif maka kita harus memiliki aset.

Apa itu aset?

Robert Kiyosaki mendefinisikan aset sebagai segala sesuatu yang menghasilkan uang ke kantong kita. Apapun yang menghasilkan uang ke kantong kita, itu adalah aset.

Ambil contoh, Anda punya rumah di komplek perumahan dekat kampus A. Nah, rumah tadi dapat Anda jadikan sebagai hunian kos-kosan. Rumah tersebut Anda sewakan kepada mahasiswa di kampus A. Mereka yang ingin tinggal di rumah/kos-kosan tersebut harus membayar biaya sewa bulanan. Setiap bulannya ada 5 mahasiswa yang membayar biaya sewa bulanan ke Anda. Dari sana, Anda sudah berhasil mendapatkan uang (dalam bentuk sewa bulanan). Dengan demikian, rumah yang Anda jadikan sebagai hunian kos-kosan sudah termasuk sebagai aset.

Lain halnya kalau rumah tadi Anda tempat sendiri dan kemudian Anda membayar biaya bulanan untuk rumah tersebut (misal : biaya air, biaya listrik, dsb). Ketika rumah tadi tidak menjadi pengisi uang ke kantong Anda dan rumah tersebut mengharuskan Anda membayar maka rumah tersebut menjadi liabilitas.

Nah, orang kaya adalah mereka yang punya banyak aset dengan sedikit liabilitas. Secara singkat, dapat kita rumuskan begini.

Kekayaan = aset – liabilitas.

atau

Kekayaan = aset – hutang/biaya.

Ketika kita ingin memiliki passive income, maka kita perlu memiliki banyak aset. Semakin banyak aset yang kita miliki, bisa jadi semakin besar pula jumlah uang yang kita dapat dari passive income.

Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa kalau kita mau mendapatkan passive income maka kita harus membangun aset. Mengapa? Sebab aset-aset inilah yang nantinya akan mengisi uang ke kantong kita. Sampai di sini, mari kita satukan pemahaman bahwa kalau mau memiliki passive income, kita harus membangun aset. Jadi, fokus kita kedepannya adalah membangun aset.

Dengan berfokus pada membangun aset, maka segala hal yang tidak berhubungan dengan kegiatan membangun aset harus kita abaikan. Jika Anda ingin meraih passive income, maka sudah saatnya Anda mulai fokus untuk terus membangun aset. Lantas, aset-aset apa saja yang dapat menjadi sumber passive income kita? Aset-aset apa saja yang dapat kita bangun untuk segera menghasilkan passive income? Pembahasan selengkapnya akan kita bahas di posting berikutnya. Di posting berikutnya, saya akan menjelaskan aset apa saja yang dapat dibangun guna menghasilkan passive income.

Mengubah Penghasilan Aktif Menjadi Passive Income Melalui Properti – Selamat pagi teman-teman apa kabar.. kali ini penulis ingin menulis artikel yang membahas bagaimana mengubah penghasilan aktif menajadi passive income.

Sebelum kita bahas lebih lanjut, pertama kita perlu paham dulu apa sih penghasilan aktif dan pasif itu? Baiklah, penghasilan aktif adalah segala penghasilan atau earning yang anda dapatkan jika anda aktif melakukannya. Misalnya anda seorang pekerja yang aktif menghasilkan sejumlah uang melalui gaji yang anda terima setiap bulannya, namun untuk itu anda harus tetap bekerja, menukarkan waktu, pengetahuan, tenaga serta pikiran.

Penghasilan aktif di atas bisa di konversi karena anda menukarkan waktu dan tenaga anda, dengan kata lain jika anda beerhenti bekerja maka semua penghasilan aktif tersebut akan berhenti, yang artinya tidak ada lagi uang yang masuk ke kantong anda.

Di luar sana mungkin ada banyak orang kaya yang sudah bebas secara keuangan atau financial freedom, namun tidak sepenuhnya mereka bebas secara waktu atau time freedom. Hal demikian bisa terjadi karena sumber penghasilan mereka berasal dari penghasilan aktif atau dengan bekerja kepada orang lain, sehingga mereka bisa saja punya penghasilan cukup tapi tidak memiliki banyak waktu untuk berkumpul baik itu dengan keluarga, sahabat ataupun untuk diri sendiri.

Sebaliknya penghasilan pasif atau passive income merupakan penghasilan yang anda dapatkan tanpa harus bekerja, tanpa perlu menukarkan waktu atau pengetahuan anda lagi. Pasif income akan terus mengalir ke kantong anda setiap bulan, tak peduli anda bekerja atau tidak.

Dengan penghasilan pasif anda bisa bebas secara waktu dan bebas keuangan, sehingga anda tetap bisa meluangkan banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga, sahabat atau pergi liburan kemana saja dan kapan saja anda mau.

Setelah memahami perbedaan penghasilan aktif dan pasif income, sekarang yang jadi pertanyaan adalah bagaimana kita bisa memabangun passive income sehingga bisa bebas waktu dan uang.

Jawabannya adalah melalui “asset properti”. Jika anda memiliki asset properti yang mempunyai penghasilan bagus atau positif maka anda bisa di katakan sudah mempunyai passive income. Untuk membangun penghasilan lebih besar, tugas kita adalah mencari asset properti sebanyak mungkin yang mampu meberikan cashflow positif.

Sekarang tak peduli apakah kita masih berstatus karyawan atau pemilik usaha, kita tetap saja bisa mencari properti untuk di jadikan passive income. Jika anda masih berstus pekerja, untuk berinvesatasi di properti maka penghasilan anda tersebut bisa anda konversi untuk membeli asset proeprti yang mampu memberikan passive income.

Itu semua perlu kita lakukan untuk bebas waktu dan uang. Lagian jika kita seorang pekerja yang kita anggap sudah punya penghasilan besar dan aman, itu bukan berarti anda selamanya akan demikian. Bekerja pada orang lain ada banyak resiko, seperti jika anda berhenti tiba-tiba dari pekerjaan baik itu karena di pecat, peerusahaan bangkrut, atau anda sakit sehingga tidak bisa bekerja lagi, maka semua penghasilan anda akan lenyap dan tidak ada lagi uang yang mengalir ke kantong anda.

Lebih lanjut lagi, rasanya bekerja pada orang lain dalam waktu puluhan tahun saya pikir bukanlah pilihan yang tepat. Apakah anda mau demikian? Tentu ada rasa pada diri anda untuk segera keluar dari zona tersebut dan segera membangun usaha sendiri yang mampu memberikan penghasilan lebih banyak sehingga anda bisa bebas ke mana saja bersama keluarga kesayangan anda, sahabat dan melakukan banyak hal yang anda mau.

Income pertama kita sering menyebutnya aktif income, artinya jika kita bekerja, maka income akan datang ke rekening. Seorang dokter akan mendapatkan pendapatan, dengan melayani pasiennya. membuka praktek di rumah adalah salah satu solusinya. seorang karyawan, menerima gaji bulanan, juga aktif income. Seorang pemilik warung makan, yang mendapatkan pendapatannya dengan memasak atau turut menjadi manajer di warung makan tersebut adalah salah satu aktif income.

Aktif income diperlukan agar dapur tetap ngebul. Ini adalah termasuk jenis income yang paling terkenal dan paling sering dilakukan orang di muka bumi ini. “kalau mau duit ya kerja”, begitulah kira-kira ungkapan yang paling terkenal dari income model ini.

Income kedua adalah Pasif Income, saya sendiri mengenal istilah ini dari Robert T. Kiyosaki. Ayah saya yang menunjukkan kepada saya pertama kali, betapa Pasif income layak diperjuangkan. Menanam karet, merawat dan menunggunya selama 7 tahun, lalu menikmati pendapatan dari kebun karet tersebut dengan atau tanpa bekerja selama 20-25 tahun adalah contoh Pasif income yang luar biasa. Pemilik kos-kosan, ruko, kondotel dan apartemen, mendapatkan pendapatan dari hasil sewa mereka.

 Dewasa ini uang menjadi kebutuhan primer. Manusia seolah tidak bisa hidup tanpa uang.Kebutuhan rumah tangga primer (sandang, pangan, pakan), pendidikan, sudah pasti membutuhkan uang yang tidak dapat dielakkan lagi.

Aktif income dan pasif income merupakan penggolongan yang diciptakan oleh Robert T. Kyosaki dalam buku “The Cashflow Quadrant” yang diterbitkan oleh Gramedia.

Aktif income merupakan pradigma lama dalam pencarian uang dimana kerja adalah untuk mencari uang, dan jika tidak bekerja tidak mendapatkan uang. Yang termasuk dalam kategori ini seperti karyawan, pegawai, pekerja lepas dan lainnya. Golongan aktif income sangat terbatas dalam mendapatkan penghasilan. Jika mereka menginginkan penghasilan lebih, mereka harus menambah jam kerja (lembu), ketika kita ada halangan, misalnya sakit, penghasilan berkurang.

Sedangkan pasif income adalah pencarian uang dimana pelakunya tidak mencari uang secara langsung, tetapi dengan cara membangun aset, kemudian setelah aset itu berjalan, aset itulah yang bekerja sehingga mereka menghasilkan uang secara pasif. Sehingga akan tetap mendapatkan uang meskipun ditinggal berlibur. Contoh dari pasif income adalah investor, pemilik bisnis dan lainnya.

Pandangan ini penting karena manusia merupakan makhluk yang terbatas, hidup terbatas, umur terbatas, waktu terbatas, yang mana semakin lama kita hidup, semakin berkurang usia,kekuatan, pikiran, tenaga, dan lainnya sehingga akan mengganggu dalam pendapatan penghasilan.

Ini penting mengingat kebanyakan dari generasi muda saat ini menginginkan untuk menjadi karyawan ataupun pegawai yang memiliki gaji/penghasilan tetap, dengan tuntutan kerja yang selalu membuntuti. Tetapi ketika kita menginvestasikan uang kita untuk modal usaha, untuk membangun bisnis, kita dapat menghasilkan pendapatan yang lebih bangyak dengan tidak ada tuntutan dari pimpinan. sehingga waktu selalua ada untuk keluarga dan masa depan lebih cerah.
So, silahkan tetapkan pilihan Anda….!

” Kalau satu kaki kita sedang ada di ACTIVE INCOME alangkah bijaknya kalau satu kaki lagi   kita pijakkan di Passive Income, mulai membangun asset dan mengembangkan usaha Personal Franchise”.

Zig Ziglar, seorang motivator dunia pernah berkata: “seperti apa anda 1 tahun mendatang, tergantung dari keputusan anda saat ini”.